Ancaman Gempa Megathrust di Indonesia: Potensi, Risiko, dan Cara Kesiapsiagaan – Belakangan ini, masyarakat Indonesia sering kali dibuat resah oleh berita mengenai ancaman gempa megathrust. Tidak sedikit yang kemudian panik, bahkan salah kaprah dalam menanggapi informasi tersebut. Lalu, apa sebenarnya gempa megathrust itu? Apakah benar ancaman ini akan terjadi di Indonesia? Mari kita bahas lebih dalam.
Apa Itu Gempa Megathrust?
Gempa Megathrust terjadi akibat pertemuan antara lempeng tektonik di zona subduksi, yaitu area di mana satu lempeng tektonik terdorong di bawah lempeng lainnya. Proses ini melibatkan penekanan dan gesekan antara dua lempeng yang menyebabkan gempa dengan magnitudo yang sangat tinggi. Oleh sebab itu Istilah “Megathrust” berasal dari dua kata, “Mega” yang berarti besar, dan “Thrust” yang berarti dorongan atau tekanan. Dalam skala besar, Gempa Megathrust berpotensi memicu tsunami. Selain itu, gempa ini dapat merusak bangunan di wilayah yang terkena dampak, karena kekuatannya bisa mencapai magnitude 7 atau bahkan lebih dari 8. Adapun beberapa wilayah yang menjadi ancaman terkena Gempa Megathrust yaitu: wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba.
Apakah Megathrust Benar-Benar Akan Terjadi?
Dengan berbagai berita yang tersebar belakangan ini mengenai Potensi dan Ancaman Gempa Megathrust, BMKG menyatakan bahwa ini sama sekali bukanlah prediksi atau peringatan dini, sehingga jangan dimaknai secara keliru, seolah akan terjadi dalam waktu dekat. Pembahasan mengenai potensi gempa di zona Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut sebenarnya bukanlah hal baru, bahkan sudah ada sejak sebelum terjadi Gempa dan Tsunami Aceh silam. Untuk itu, BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan beraktivitas normal seperti biasa. Tetapi, Gempa Megathrust memang harus kita waspadai karena dapat melepaskan energi gempa signifikan yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Bagaimana Mempersiapkan Diri Menghadapi Ancaman Megathrust?
Kesiapsiagaan menjadi kunci utama dalam menghadapi bencana alam, termasuk gempa megathrust. Salah satu langkah yang disarankan adalah menyiapkan tas siaga atau tas darurat. Tas ini berisi perlengkapan penting yang dapat membantu saat menghadapi situasi darurat. Isinya mencakup masker, kotak P3K, peluit, handphone, uang tunai, air minum, makanan tahan lama, dokumen penting, radio portable, hingga pakaian ganti.
Dengan adanya tas siaga, kamu bisa lebih cepat bergerak ketika harus mengungsi, tanpa perlu repot mengumpulkan barang-barang penting di saat genting.
Baca juga: Info resmi potensi gempa & tsunami dari BMKG
Apa yang Harus Dilakukan Saat Gempa Megathrust Terjadi?
1. Jika kamu berada di dalam bangunan
- Lindungi badan dan kepala kamu dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja.
- Cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan goncangan.
- Berlarilah keluar bila kamu bisa.
2. Jika kamu berada di luar bangunan
- Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar kamu seperti gedung, tiang listrik, pohon, dan lain-lain.
- Perhatikan tempat kamu berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.
3. Jika kamu sedang mengendarai mobil
- Keluar, turun dan menjauh dari mobil. Hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.
4. Jika kamu tinggal atau berada di pantai
- Jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.
5. Jika kamu tinggal di daerah pegunungan
- Apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.
Kesimpulan: Waspada Tanpa Panik
Gempa megathrust memang menjadi salah satu ancaman nyata bagi Indonesia. Namun, alih-alih panik, masyarakat sebaiknya membekali diri dengan pengetahuan dan kesiapsiagaan. Dengan tas darurat yang selalu siap, pemahaman tentang prosedur penyelamatan, serta kewaspadaan terhadap informasi resmi dari BMKG, risiko dapat ditekan seminimal mungkin.
Tidak ada yang bisa menghentikan gempa megathrust, tapi kita bisa meminimalkan dampaknya. Mulai dari diri sendiri: pahami risikonya, siapkan langkah darurat, dan edukasi orang terdekat.
Penulis : Miacika Putri Paramitha