Tren Literasi Membaca dan Menulis di Indonesia: Apakah Meningkat atau Menurun? – Literasi membaca & menulis di Indonesia jadi topik yang makin penting, apalagi di zaman digital ini. Apakah generasi muda makin rajin baca & tulis, atau makin malas menekuni bacaan mendalam? Di artikel ini, kita bakal kulik tren literasi membaca dan menulis di Indonesia, kenali faktor-faktornya, dan cari tahu bagaimana kita khususnya Gen Z bisa membalikkan arah kalau literasi mulai merosot.
Gambar 1. Gerakan Literasi Sekolah (https://www.kajianpustaka.com/pengertian-jenis-dan-gerakan-literasi)
Literasi Membaca di Indonesia: Apakah Benar Naik?
Literasi membaca di Indonesia masih menjadi perhatian utama. Menurut data PISA 2022, kemampuan membaca siswa Indonesia masih berada di peringkat rendah dibanding negara-negara lain. Meskipun begitu, tren literasi membaca menunjukkan peningkatan berkat mudahnya akses bacaan digital, seperti e-book, artikel online, dan media sosial.
Namun, tantangan tetap ada. Banyak anak muda lebih sering membaca konten singkat daripada bacaan mendalam. Hal ini menimbulkan pertanyaan: apakah literasi membaca di Indonesia benar-benar meningkat atau hanya terlihat meningkat secara kuantitas saja? Generasi muda perlu tetap membangun kemampuan literasi membaca kritis untuk memahami informasi dengan baik.
Tren Menulis di Kalangan Anak Muda: Dari Caption ke Esai
Gaya menulis anak muda kini lebih beragam, dari caption Instagram, thread X, hingga blog dan postingan di Medium. Platform ini membuat menulis menjadi lebih kreatif dan ekspresif.
Kelebihan gaya menulis instan ini adalah mempermudah generasi muda menuangkan ide dengan cepat. Namun, kekurangannya, kemampuan menulis panjang dan formal seperti esai atau artikel akademik menjadi kurang terlatih. Oleh karena itu, penting bagi Gen Z untuk tetap mengasah keterampilan menulis formal sambil tetap mengekspresikan diri melalui media digital.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Literasi di Era Digital
Beberapa faktor utama memengaruhi literasi membaca dan menulis di Indonesia:
Akses teknologi dan internet: Anak muda di kota besar lebih mudah mengakses bacaan digital dibanding daerah terpencil.
Budaya instan dan konten pendek: Reels, TikTok, dan video pendek membuat banyak orang lebih suka bacaan cepat daripada bacaan mendalam.
Sistem pendidikan dan kurikulum: Program literasi di sekolah, seperti Gerakan Literasi Sekolah (GLS), mendukung kebiasaan membaca harian.
Kesenjangan antar wilayah: Perbedaan infrastruktur pendidikan dan teknologi membuat literasi di kota lebih tinggi dibanding desa.
Dengan memahami faktor-faktor ini, masyarakat dan pemerintah dapat merancang strategi untuk meningkatkan literasi secara merata.
Langkah Gen Z & Komunitas untuk Meningkatkan Literasi
Generasi muda memiliki peran penting dalam membangun budaya literasi di Indonesia. Beberapa langkah efektif antara lain:
- Challenge baca bareng & klub buku: Membuat tantangan #30HariMembaca atau klub buku online untuk membiasakan membaca setiap hari.
- Menulis di platform publik: Gen Z bisa menulis di blog, Medium, Wattpad, atau media sosial untuk mengasah keterampilan menulis dan berbagi ide.
- Game literasi & konten edukatif kreatif: Menggunakan game edukasi atau konten kreatif di TikTok, IG Reels, atau YouTube untuk membuat literasi lebih menarik.
- Kolaborasi komunitas & sekolah: Komunitas literasi lokal bekerja sama dengan sekolah/universitas untuk menghidupkan budaya membaca dan menulis.
Strategi ini membuat literasi menjadi lebih seru, menyenangkan, dan relevan untuk Gen Z. Secara keseluruhan, literasi membaca dan menulis di Indonesia masih menghadapi tantangan, tapi juga menunjukkan peluang besar:
- Ringkasan tren literasi: Literasi membaca meningkat di aspek akses digital, namun kualitas bacaan mendalam perlu ditingkatkan. Menulis juga berkembang lewat media digital, tapi kemampuan menulis panjang tetap harus diasah.
- Prediksi & harapan: Dengan pemanfaatan digital yang tepat, literasi Indonesia dapat mengejar ketertinggalan global.
- Ajakan untuk Gen Z: Mari jadikan membaca dan menulis sebagai bagian dari gaya hidup yang menyenangkan. Gunakan buku, artikel online, dan platform digital untuk meningkatkan kemampuan literasi kita.
Dengan langkah ini, literasi Indonesia tidak hanya meningkat dari angka, tetapi juga menjadi budaya sehari-hari.
Bergabung dengan klub buku online atau komunitas menulis untuk menambah pengalaman dan inspirasi.
Jangan lupa share artikel ini ke teman-temanmu supaya lebih banyak orang sadar pentingnya literasi membaca dan menulis di Indonesia.
Dengan melakukan langkah-langkah ini, kamu bukan hanya meningkatkan literasi diri sendiri, tapi juga berkontribusi membangun budaya literasi yang kuat di Indonesia.
Baca juga: Les Privat Online vs Offline: Mana yang Lebih Efektif?
Penulis : Dinda Wulandari